Jumat, 24 April 2015

LIPID

Nama   : Julia Setiawati W
NIM    : 13515
Jurusan: perikanan (THP)
LIPID

Pengertian Lipid
   Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang diekstraksi dari makhuk hidup dengan menggunakan pelarut non polar, istilah lipid mencakup golongan senyawa dengan keanekaragaman struktur, definisi di atas berdasarkan sifat fisik yang berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat maupun asam nukleat yang berdasarkan struktur kimianya.
1.      Sifat Fisika
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh, mempunyai rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini  berupa zat cair pada suhu kamar sedangkan  makin panjang  rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya. Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar. Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.
2.    Sifat Kimia
   Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.

Peranan Lipid
   Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting  untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan  karbohidrat dan protein, dimana 1 gram lipid dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk karbohidrat dan protein masing-masing hanya 4 kkal/gram.

Pembagian Lipid
   Berbeda dengan  polisakarida dan protein, lipid bukan  suatu polimer, tidak mempunyai satuan berulang  dan digolongkan sebagai berikut :
1.    Lipid Sederhana : lemak, ester lemak dan gliserol; lilin, yaitu ester asam lemak.
2.    Lipid Mejemuk : Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan rantai alkohol yang mengikat gugus lain
     seperti fosfolipid, glikolipid (serebrosid), sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
3.    Steroid adalah senyawa turunan siklopentanofenantren, karenanya berbeda dari lipid yang tersusun dari asam
     lemak.
4.      Derivat Lipid : Derivat lipid umumnya berasal dari  hasil hidrolisis, misalnya asam lemak, gliserol, alkohol, aldehida dan keton (gugus fungsional).
5.      Lipid Kompleks : Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain,  misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol..
6.      Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang.
Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam lemak yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk rantai atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih sukar untuk tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang panjangnya sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada rantai.

Pencernaan Lemak
   Percernaan lemak  terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan. Ikatan ester  antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada akhirnya akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak. Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester  antara asam lemak dan gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon fosfogliserida. Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak. Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari proses pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses pencernaan karena dapat mendispersikan butiran-butiran lemak dalam jumlah yang sangat banyak. Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan dengan dihasilkannya 2-monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel pada garam empedu. 

Oksidasi Asam Lemak
   Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau alkenoil-CoA, dan di dalam  bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, P.N., A.D. Smith. 1982. Biochemistry Illustrated. Wilture Enterprises. Hong Kong.
De Man, J.M. 1997. Kimia Makanan. Terjemahan. ITB. Bandung.
Girindra, A. 1986. Biokimia 1. Gramedia. Jakarta.
Houston, M.E. 1995. Biochemistry Primer For Exercise Science. Human Kinetics.Champaign.USA.
Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier-Macmillan.Canada.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press. Jakarta.
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.
Lehninger, A..L., et al. 1997. Principles of Biochemistry. 2nd .Worth Publisher.    New York.
Ngili Yohanis.2009. Biokimia : Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Poedjiadi, A., F.M. T. Supriyanti. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.
Sastrohamidjoyo, H. 2005. Kimia Organik : Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dan Protein. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Stryer, L. 2000. Biokimia. Vol 1,2,3. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Tarigan, P. 1983. Kimia Organik Bahan Makanan. Alumni. Bandung.
Winarno, F,G. 1989. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar