Nama : Julia Setiawati W
NIM : 13515
Jurusan:
perikanan (THP)
LIPID
Pengertian Lipid
Lipid
didefinisikan sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang diekstraksi dari
makhuk hidup dengan menggunakan pelarut non polar, istilah lipid mencakup golongan
senyawa dengan keanekaragaman struktur, definisi di atas berdasarkan sifat
fisik yang berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat maupun asam nukleat
yang berdasarkan struktur kimianya.
1.
Sifat Fisika
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh,
mempunyai rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai
titik lebur rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada
suhu kamar sedangkan makin panjang rantai karbon menunjukkan makin
tinggi titik leburnya. Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu
kamar. Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam
air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam
air. Asam linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.
2.
Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah, jika larut
dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+.
Dalam hal ini pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat
ionisasi masing-masing asam lemak.
Peranan Lipid
Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan
yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan
protein, dimana 1 gram lipid dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk
karbohidrat dan protein masing-masing hanya 4 kkal/gram.
Pembagian Lipid
Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu
polimer, tidak mempunyai satuan berulang dan digolongkan sebagai berikut
:
1.
Lipid Sederhana : lemak, ester lemak
dan gliserol; lilin, yaitu ester asam lemak.
2.
Lipid Mejemuk : Kelompok ini berupa
ester asam lemak dengan rantai alkohol yang mengikat gugus lain
seperti
fosfolipid, glikolipid (serebrosid), sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
3.
Steroid adalah senyawa turunan
siklopentanofenantren, karenanya berbeda dari lipid yang tersusun dari asam
lemak.
4.
Derivat Lipid : Derivat lipid
umumnya berasal dari hasil hidrolisis, misalnya asam lemak, gliserol,
alkohol, aldehida dan keton (gugus fungsional).
5.
Lipid Kompleks : Yang termasuk lipid
kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa
lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat. Ikatan antara
lipid dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma darah. Bagian
lipid dalam lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid atau
kolesterol..
6.
Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang
terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon
panjang.
Adanya perbedaan titik leleh asam
lemak juga terjadi pada asam-asam lemak yang jumlah atom karbonya sama.
Konformasi yang sering ada untuk rantai atom C jenuh adalah struktur yang
panjang dan lurus. Suatu ikatan rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada
struktur, sehingga lebih sukar untuk tersusun membentuk kristal daripada
molekul jenuh yang panjangnya sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan
bengkokan pada rantai.
Pencernaan Lemak
Percernaan
lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang mencerna fosfolipid.
Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari makanan. Ikatan ester
antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis. Kerja enzim lipase yang dihasilkan
pankreas pada triasilgliseol yang terdapat dalam makanan pada akhirnya akan menghasilkan
2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak. Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester
antara asam lemak dan gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol.
Fosfolipase A1 menghidrolisis
ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon
fosfogliserida. Ensim-enzim ini harus
bekerja pada daerah batas antara air dan lemak. Lipase pencernaan disekresikan
ke dalam lumen usus halus yang bercampur dengan permukaan butran-butiran lemak
yang besar. Produk awal dari proses pencernaan adalah asam lemak dan
lisofosfogliserida, yang merupakan detergen kuat. Kedua senyawa ini akan
mempercepat proses pencernaan karena dapat mendispersikan butiran-butiran lemak
dalam jumlah yang sangat banyak. Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak dan
dengan dihasilkannya 2-monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke dalam misel
pada garam empedu.
Oksidasi Asam Lemak
Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke
dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum, masuknya
asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan asam lemak
menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut alkanoil atau
alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak dikatakan berada dalam
keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh
pembentukan tioester dari asam lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan
hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA
sintetase.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, P.N., A.D. Smith. 1982.
Biochemistry Illustrated. Wilture Enterprises. Hong Kong.
De Man, J.M. 1997. Kimia Makanan.
Terjemahan. ITB. Bandung.
Girindra, A. 1986. Biokimia 1.
Gramedia. Jakarta.
Houston, M.E. 1995. Biochemistry
Primer For Exercise Science. Human Kinetics.Champaign.USA.
Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An
Introduction to Dynamic Biology. Collier-Macmillan.Canada.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak
Pangan. UI-Press. Jakarta.
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006.
Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.
Lehninger, A..L., et al. 1997.
Principles of Biochemistry. 2nd .Worth
Publisher. New York.
Ngili Yohanis.2009. Biokimia :
Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Poedjiadi, A., F.M. T. Supriyanti.
2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.
Sastrohamidjoyo, H. 2005. Kimia
Organik : Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dan Protein. Gajah Mada University
Press. Jogjakarta.
Stryer, L. 2000. Biokimia. Vol
1,2,3. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Tarigan, P. 1983. Kimia Organik
Bahan Makanan. Alumni. Bandung.
Winarno, F,G. 1989. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar